BioSpray

Kencing Manis/Diabetes

Apa itu Diabetes?

Diabetes Melitus, atau orang awam sering menyebutnya penyakit kencing manis, adalah suatu gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Diabetes disebabkan karena tubuh kekurangan insulin atau jumlah insulinnya cukup namun tidak mampu bekerja dengan baik.

Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah, yang bekerja dengan cara:
- merangsang sel-sel tubuh agar cepat menyerap gula
- meningkatkan jumlah gula yang disimpan dalam hati
- mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula. 
Apa saja gejala Diabetes?

Prediabetes

Orang dikatakan mengalami prediabetes, jika kadar gula darah telah melampaui batas normal, namun belum mencapai batas diagnosa diabetes. Kondisi prediabetes tidak boleh dianggap enteng, karena sebagian individu dengan prediabetes akan berkembang menjadi diabetes apabila kondisi ini tidak ditangani. WHO menyatakan 8,4 juta penduduk Indonesia menyandang diabetes, namun jumlah prediabetes diperkirakan dua kali lebih banyak.

Kondisi prediabetes dibedakan menjadi 2 tipe: Glukosa Puasa Terganggu (GPT) dan/atau Toleransi Glukosa Terganggu (TGT).
Disebut GPT jika kadar gula darah puasa (8-10 jam tidak mendapat asupan kalori) tidak normal, atau berkisar 100-125 mg/dL. Sedangkan gula darah 2 jam setelah makan normal.
Disebut TGT jika gula darah setelah makan tidak normal, atau berkisar antara 140-199 mg/dL. Sedangkan gula darah puasa normal.

Individu dengan prediabetes akan berkembang menjadi diabetes dalam waktu 10 tahun. Walaupun baru prediabetes, namun resiko komplikasinya tidak kalah jahat dibanding diabetes. Sebagai contoh, individu dengan prediabetes memiliki resiko penyakit jantung 1,5 kali lebih besar dibanding orang normal.

Seorang dengan prediabetes harus segera merubah gaya hidupnya. Merubah gaya hidup menjadi lebih sehat akan mencegah atau menunda munculnya diabetes. Perubahan gaya hidup diantaranya menurunkan berat badan hingga mencapai berat ideal, berolahraga secara teratur, menjauhi stres dan menghindari rokok.

Apa gejala prediabetes?

Gejala prediabetes secara umum mirip dengan diabetes. Walaupun munculnya gejala tidak bisa dijadikan patokan, karena seringkali prediabetes muncul tanpa didahului gejala.
Gejala tersebut antara lain:
- rasa haus berlebih
- Sering buang air kecil
- pandangan kabur
- cepat lelah tanpa sebab yang jelas

Karena seringkali kemunculannya tanpa didahului gejala, setiap dari kita dianjurkan untuk memeriksakan gula darah secara periodik. Terutama jika Anda:
- berusia diatas 45 tahun
- berusia dibawah 45 tahun, namun overweight (kelebihan bobot badan).
- berusia dibawah 45 tahun, namun mempunyai salah satu dari faktor resiko prediabetes.

Periksakan gula darah Anda dari sekarang. Jika hasilnya normal, selanjutnya periksakan paling sedikit sekali dalam 3 tahun. Sedangkan jika hasilnya prediabetes, periksakan setiap 1-2 tahun sekali.

Saya Ingin Gula Darah Normal

4 Sehat 5 Teratur : Pilar Pengelolaan Diabetes

Diabetes memang berbahaya, tapi dapat dijinakkan. Esensi dari pengelolaan diabetes adalah pengelolaan gula darah, karena gula darah yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah adalah pemicu timbulnya komplikasi penyakit akibat diabetes. Cara mengelola diabetes sebenarnya cukup simpel, dengan menjalankan 5 pilar berikut yang direkomendasikan berbagai asosiasi diabetes di seluruh dunia. 5 pilar ini secara singkat sering disebut sebagai ”4 Sehat 5 Teratur”, agar mudah diingat.

Pilar ke-1, aktif mencari tahu tentang diabetes dan pengendaliannya. Karena banyak pengalaman menunjukkan ketidaktahuan atau sikap meremehkan terhadap seluk-beluk diabetes seringkali harus dibayar mahal penderita karena munculnya komplikasi. Semakin dini mengetahui cara mengendalikan diabetes, akan semakin baik manfaatnya bagi penderita. www.KlikDisini.com/BioSpray , http://BioSpray.yolaiste.com

Pilar ke-2, aktif berolahraga. Olahraga yang teratur membuat tubuh sehat, melancarkan peredaran darah, membakar kelebihan lemak dan mengendalikan kadar gula darah. Olahraga cukup dilakukan secara ringan (misalnya jalan kaki 30 menit perhari) agar fungsi insulin, sebagai hormon pengatur kadar gula dalam darah, menjadi optimal dan efektif.

Pilar ke-3, atur pola makan dengan baik dan seimbang. Sebenarnya diabetisi (penyandang diabetes) tidak perlu takut bila ingin makan enak, asalkan dipilih jenis makanan dengan indeks glikemik rendah agar gula dan lemak tidak menumpuk berlebihan di dalam darah. Utamakan makanan berserat tinggi. Atur asupan makanan agar tidak melebihi batas maksimal asupan kalori perhari. Jam makan juga perlu diatur tepat pada waktunya, agar ritme kadar gula dalam darah senantiasa berimbang.

Pilar ke-4, adalah patuhi petunjuk mengkonsumsi obat yang diberikan dokter. Baik itu obat tablet maupun suntik insulin. Namun jangan khawatir hal ini mungkin tidak berlangsung selamanya, karena biasanya jika kadar gula darah mulai terkendali, dokter akan menganjurkan pasien hanya mengatur makan dan olahraga saja. Tidak perlu obat.

Pilar ke-5, terakhir dan terpenting, selalu monitor gula darah. Bagi diabetisi, kadar gula darah tidak boleh terlalu tinggi, atau terlalu rendah. Keduanya berdampak negatip. Gula darah yang senantiasa tinggi dalam jangka panjang bisa mengakibatkan komplikasi kronis, antara lain penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, gangguan fungsi ginjal, kebutaan, impotensi pada pria dan gangren pada kaki akibat luka sulit sembuh yang bisa berakibat amputasi. Sedangkan gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) lebih berbahaya lagi, karena bisa menyebabkan hilangnya kesadaran secara mendadak bahkan kematian. Jadi esensi terpenting bagi seorang diabetisi dalam mengendalikan penyakitnya, tak pelak lagi adalah kadar gula darah. Semakin dia mengetahui kapan dan mengapa kadar gula darahnya tinggi, akan semakin baik. Disinilah pentingnya pasien memiliki alat monitor gula darah (glucosemeter) yang bisa digunakan sendiri di rumah (self-monitoring of blood glucose). Kapan saja dan dimana saja kadar gula bisa diketahui dengan cepat. Sebagai contoh apabila seorang diabetisi ingin mengetahui bagaimana sepotong kue tart bisa menaikkan kadar gulanya, dengan mudah dia dapat memeriksa gula darahnya dengan alat glucosemeter setelah menghabiskan kue.

Prof. Dr. Henry, Ph.D.: (031) 7121 5377, 731 0148, 0818 39 0809

JP Senin, 19-7-2010, hal.31:
"Survive dari Diabetes dengan Insulin"
Sheilla Meistri Festivani, 21 tahun SUDAH dinyatakan mengidap DIABETES kemudian komplikasi ke lambung & menyuntik sendiri Insulin 4 kali sehari, padahal penampilan fisiknya OK! Setiap bulan rata-rata menghabiskan Rp.1,2 juta.Gejalanya dimulai ketika 14 tahun dan merupakan bawaan sejak lahir!

Make a Free Website with Yola.